Sabtu, 23 September 2017

Pengertian Dan Gejala Penyakit Diabetes

Penyakit Diabetes atau yang biasa orang sebut penyakit gula memang termasuk penyakit yang semakin hari semakin banyak orang yang terjangkit. Sebenarnya seperti apa sih penyakit Diabetes itu? Dan apa saja gejala yang timbul?


Pengertian Penyakit Diabetes

Diabetes adalah salah satu penyakit kronis dengan kadar gula darah ( glukosa ) yang tinggi atau jauh di atas normal. Glukosa sebenarnya sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi utama bagi otak, sel yang membentuk otot dan jaringan pada tubuh.

Penyakit diabetes lebih rentan terhadap orang dengan usia antara 20 hingga 79 tahun. Yang lebih berbahaya adalah mereka yang tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terserang penyakit diabetes. Indonesia merupakan 10 besar negara dengan penderita diabetes.

Maka dari itu, jangan tunggu sampai tubuh terserang diabetes baru cek kadar gula darah. Untuk mengetahui tingkat kadar gula darah dalam tubuh, anda harus rutin melakukan cek.

Baca Juga : Pengertian Penyakit Jantung, Gejala dan Penyebabnya

Gejala Penyakit Diabetes

Untuk mengetahui sejak dini mengenai penyakit diabetes, sangat penting bagi anda untuk mengenal lebih jauh apa saja gejala-gejala yang menandai bahwa tubuh sedang terserang penyakit diabetes.

Berikut ini tanda-tanda atau gejala tubuh terserang diabetes :
  • Cepat merasa lelah padahal aktifitas tidak terlalu berat.
  • Rasa lapar yang terlalu ekstrem.
  • Berkali-kali merasa haus.
  • Sering buang air kecil, terutama ketika malam hari.
  • Berat badan semakin berkurang, padahal nafsu makan tinggi.
  • Pandangan mata kabur.
  • Saat terdapat luka, proses penyembuhan lebih lama.
  • Sering mengalami infeksi pada gusi, kulit, vagina atau saluran kemih.

Sebagai antisipasi untuk menghindari bertambah parah penyakit diabetes, maka jika anda mengalami gejala-gejala seperti di atas segeralah periksakan ke dokter. Hal ini diharapkan agar mendapatkan penanganan medis jika memang tubuh telah terserang diabetes.

Tipe Penyakit Diabetes

Diabetes dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe 1 dan tipe 2, berikut ini penjelasannya.
  • Diabetes Tipe 1
Seseorang yang terserang diabetes tipe 1 sangat bergantung kepada insulin, hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh penderita akan menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya kadar glukosa meningkat drastis sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.

Penderita diabetes tipe 1 menyerang mereka yang berusia dibawah 40 tahun, lebih sering kepada remaja atau anak-anak. Oleh karena itu diabetes tipe 1 lebih dikenal dengan diabetes anak-anak.

Penanganan yang diberikan bagi diabetes tipe 1 adalah pemberian suntikan insulin rutin setiap hari. Selain itu, penderita juga wajib menjaga kadar glukosa agar tetap seimbang dengan menjalankan pola makan sehat dan rutin menjalani tes darah.

Baca Juga : Cara Menghilangkan Jerawat Yang Ampuh Tanpa Bekas
  • Diabetes Tipe 2
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih umum terjadi. Sekitar 90 persen penderita diabetes di dunia mengidap diabetes tipe ini.

Diabetes jenis ini disebabkan oleh kurangnya produksi insulin dalam tubuh atau sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin. Kekurangpekaan sel-sel tubuh ini dikenal dengan istilah resistensi terhadap insulin.

Gejala pada penderita diabetes tipe ini biasanya dapat dikendalikan dengan pola makan sehat dan memantau kadar glukosa dalam darah. Tetapi, tetaplah waspada karena penyakit ini akan terus berkembang dalam tubuh dan lambat laun Anda akan membutuhkan langkah pengobatan.

Diabetes tipe 2 sering dihubungkan dengan obesitas. Memang tidak semua orang yang mengidap obesitas akan otomatis menderita diabetes tipe 2. Tetapi, makin tinggi indeks massa tubuh seseorang, maka risiko diabetes tipe ini juga meningkat. Diabetes akibat obesitas umumnya menyerang para manula.

Read More

Jumat, 22 September 2017

Pengertian Jerawat dan Faktor Penyebabnya

Jerawat merupakan salah satu gangguan kulit yang sangat ditakuti oleh kalangan anak muda khususnya saat memasuki masa pubertas.
Biasanya masa pubertas akan ditandai dengan munculnya jerawat pada wajah, hal ini jelas sangat mengganggu penampilan serta mengurangi rasa percaya diri.


Namun, banyak dari mereka justru kurang memahami tentang jerawat sehingga tidak bisa mengantisipasi sebelum timbulnya jerawat. Padahal jika kita mengetahui tentang jerawat dan cara mencegahnya, maka kita akan terhindar dari gangguan jerawat.

Nah.. untuk membantu kalian dalam menambah wawasan mengenai jerawat sehingga dalam artikel ini saya akan menjelaskan pengertian jerawat secara detail yang saya ambil dari berbagai sumber untuk pengetahuan kalian. Simak penjelasannya berikut ini.

Baca Juga : Cara Menghilangkan Jerawat Yang Ampuh Tanpa Bekas

Pengetahuan Jerawat

Jerawat adalah gangguan kulit yang biasanya ditandai dengan timbulnya bintik-bintik pada wajah, leher, punggung dan dada.

Bintik-bintik tersebut bisa berupa komedo hitam maupun komedo putih, bahkan sampai pada bintik-bintik yang tergolong parah karena bintik-bintik tersebut mengandung nanah. Jenis jerawat yang tergolong parah ini yang dapat menimbulkan rasa sakit dan biasanya akan meninggalkan bekas luka.

Faktanya, jerawat yang sering dialami adalah yang timbul pada wajah. Jerawat sebenarnya adalah kondisi normal yang pada umumnya sebagian besar orang pasti pernah mengalaminya.

Faktor Penyebab Jerawat

Jerawat kebanyakan terjadi pada seseorang yang berusia dibawah 28 tahun. Dan usia yang paling rentan terkena gangguan jerawat adalah mereka yang berusia antara 14 hingga 19 tahun.

Lalu apa sebenarnya faktor yang menyebabkan timbulnya jerawat?

1. Masa Pubertas

Jerawat terjadi karena adanya perubahan hormon yang terjadi pada masa pubertas, sehingga berdampak pada kelenjar penghasil minyak atau sebum akan meningkat drastis. Peningkatan produksi sebum yang terjadi pada area wajah ini akan menumpuk kemudian bercampur dengan kotoran yang menempel pada wajah dan sel kulit mati.

Penumpukan tersebut akan mengakibatkan pori-pori tersumbat dan di sisi lain Propionobacterium acnes atau bakteri penyebab jerawat akan berkembang sangat cepat. Bakteri ini akan melepaskan zat iritan yang akan membuat kulit iritasi.

Kulit yang teriritasi ini akan memerah dan membengkak, bahkan sampai ada kasus sampai menyebabkan timbulnya nanah dibalik kulit.

2. Karena Keturunan

Keturunan juga salah satu faktor penyebab seseorang berjerawat. Artinya, jika kedua orang tua mengalami kulit berjerawat, maka kemungkinan besar anaknya juga akan mengalami hal yang sama.

3. Hamil dan Menstruasi

Jerawat juga bisa terjadi pada wanita saat sedang menstruasi dan pada masa kehamilan. Biasanya jerawat akan muncul pada saat menjelang menstruasi dan pada tiga bulan pertama masa kehamilan.

4. Salah Memilih Kosmetik

Efek samping dari penggunaan kosmetik juga menjadi penyebab jerawat. Dikarenakan kandungan kosmetik tersebut yang tidak cocok dengan kondisi kulit sehingga terjadi iritasi pada kulit.

5. Karena Merokok dan Stress

Seseorang yang merokok dan terlalu stress akan mengakibatkan timbulnya jerawat pada wajah.

Itulah penjelasan mengenai pengertian jerawat dan faktor penyebabnya. Dengan mencoba gaya hidup sehat dengan menghindari faktor-faktor yang menjadi penyebab jerawat, maka kita akan terhindar dari kulit berjerawat.
Read More

Cara Menghilangkan Jerawat Yang Ampuh Tanpa Bekas

Anda mengalami gangguan kulit  berjerawat? sudah mencoba berbagai obat namun masih belum membuahkan hasil yang maksimal? Jangan khawatir, ada banyak cara menghilangkan jerawat yang ampuh tanpa bekas.



Baca Juga : Pengertian Jerawat dan Faktor Penyebabnya

Untuk cara menghilangkan jerawat ada beberapa cara yang perlu dilakukan antara lain :

1. Secara Medis dan Terapi
2. Menggunakan Obat Herbal (Alami)

Kedua cara tersebut ampuh dalam mengatasi masalah kulit berjerawat.

1. Menghilangkan Jerawat Secara Medis dan Terapi

Jika menggunakan cara medis, cara menghilangkan jerawat bisa dilakukan dengan laser CO2. Manfaat dari laser CO2 ini menghilangkan lapisan atas kulit yang terkena jerawat. Cara ini cocok untuk jerawat yang membandel.

Dilakukan selama tiga kali dalam terapinya, dan lamanya proses setiap terapinya berkisar hingga satu jam.

2. Menghilangkan Jerawat Menggunakan Herbal

Selain karena murah, cara menghilangkan jerawat menggunakan obat herbal juga tanpa efek samping, berikut ini uraiannya :

  • Menggunakan Madu Murni

Madu dikenal memiliki kandungan zat yang bermanfaat untuk kesehatan kulit antara lain vitamin, mineral dan anti bakterial.

Cara penggunaannya oleskan madu ke wajah yang berjerawat, kemudian pijat lembut dengan cara memutar. Anda juga bisa menambahkan susu atau kayu manis ke dalam madu murni tersebut.

  • Menggunakan Minyak Zaitun

Minyak zaitun juga memiliki efek menyembuhkan jerawat yang luar biasa karena zat yang terkandung di dalamnya.

Cara penggunaannya hampir sama dengan madu murni, diamkan selama beberapa menit lalu bilas dengan air bersih hangat.

  • Menggunakan Putih Telur

Putih telur juga mampu menghilangkan jerawat secara alami.

Cara penggunaannya putih telur yang sudah dipisahkan dari kuning telur kocok sampai berbusa, lalu oleskan pada kulit yang berjerawat hingga merata. Diamkan sampai benar-benar kering kemudian bilas dengan air bersih dan hangat.

  • Menggunakan Lidah Buaya

Lidah buaya memiliki kandungan anti bakteri, sehingga mampu menghilangkan jerawat yang terjadi di wajah. Lidah buaya mampu membersihkan pori-pori kulit.

Cara penggunaannya oleskan lidah buaya pada kulit yang berjerawat secara merata dan diamkan sampai kering, kemudian bilas dengan air bersih.

Itulah beberapa cara menghilangkan jerawat yang ampuh dan tanpa bekas. Semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang sedang memerlukan informasi ini.
Read More

Pengertian Penyakit Jantung, Gejala dan Penyebabnya

Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyakit penyebab kematian terbesar di dunia. Oleh karena itu kita perlu mengetahui sejak dini mengenai penyakit jantung itu sendiri.



Pengetahuan yang mendalam akan meminimalisir kematian akibat penyakit jantung yang menyerang tanpa diketahui sebelumnya.

Pengetahuan Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah rusaknya pembuluh darah koroner ( pembuluh darah utama yang menyuplai darah ke jantung ). Jika dalam dunia medis biasa disebut dengan penyakit jantung koroner.

Mengapa pembuluh darah koroner bisa rusak?

Hal ini terjadi karena adanya penumpukan kolesterol (plak) pada pembuluh darah koroner, sehingga akan terjadi penyempitan yang mengakibatkan aliran darah dan suplai oksigen yang menuju jantung menjadi terhambat.

Inilah yang biasa disebut dengan serangan jantung, dimana aliran darah yang menuju jantung berkurang dan akan terasa nyeri pada dada serta sesak napas.

Faktor yang paling sering terjadi sebagai pemicu rusaknya pembuluh darah koroner adalah kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, penyakit diabetes dan tekanan darah tinggi.

Faktor-faktor tersebut yang menimbulkan penumpukan lemak pada pembuluh darah koroner yang menghambat aliran darah ke jantung.

Gejala Penyakit Jantung

Penyakit jantung koroner memiliki gejala-gejala dini yang bisa dikenali, antara lain :

1. Angina

Angina atau angin duduk adalah rasa nyeri pada dada yang diakibatkan oleh kekurangan suplai darah ke jantung karena terjadinya penyempitan pembuluh darah koroner.

Kondisi angina yang menyerang seseorang berpotensi memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Angina biasanya terjadi ketika seseorang sedang menjalankan aktifitas fisik atau sedang stress. Rasa sakitnya terasa menyebar di sekitar dada, sesak napas, mual, lelah, pusing dan gelisah ketika angina menyerang seseorang.

Angina sendiri memiliki dua jenis antara lain :

  • Angina Stabil

Jenis ini menyerang seseorang ketika sedang menjalankan aktifitas yang berat. Karena jantung saat itu dipaksa bekerja lebih keras untuk beraktifitas.

Namun jenis angina ini bisa diatasi dengan menggunakan obat khusus.dan dengan cara isitirahat.

Angina stabil tidak diketahui tidak mengancam jiwa seseorang, namun tetap harus diwaspadai dengan baik.

  • Angina Tidak Stabil

Sedangkan angina tidak stabil menyerang seseorang secara tiba-tiba dan tanpa sebab. Angina jenis ini mampu menyerang walaupun seseorang sedang dalam keadaan santai atau sedang berisitirahat.

Serangan ini sangat memerlukan tindakan medis yang serius karena tidak selalu bisa ditangani menggunakan obat.

2. Serangan jantung

Kondisi serangan jantung terjadi karena aliran darah yang menuju ke jantung terhambat sepenuhnya. Rasa yang dialami hampir sama dengan angina, namun serangan jantung akan terasa lebih parah.

Serangan jantung memerlukan penanganan medis yang cepat dalam hitungan menit saja, karena jika terlambat akan merusak otot jantung hingga permanen.

Baca Juga : Beberapa Langkah Pengobatan Penyakit Jantung Secara Efektif

Penyebab Penyakit Jantung

Penyebab utama penyakit jantung koroner adalah penimbunan lemak dalam arteri (arteroma) dalam arteri atau istilah medisnya disebut dengan aterosklerosis. Arteroma terdiri dari kolesterol dan bahan buangan lain.

Selain dapat mengurangi suplai darah ke jantung, aterosklerosis juga dapat memicu terbentuknya trombosis atau penggumpalan darah. Pengumpalan darah ini memblokir suplai darah ke jantung sehingga risiko menderita serangan jantung lebih tinggi.

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, yaitu:

  • Kebiasaan Merokok

Perokok memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung. Karbon monoksida dalam asap rokok dan kandungan nikotin pada rokok dapat meningkatkan risiko munculnya gumpalan darah serta memacu jantung untuk bekerja lebih cepat sehingga membebani jantung.

Senyawa kimia lain dari asap rokok juga dapat merusak dinding arteri jantung yang akan memicu terjadinya penyempitan. Perokok mempunyai risiko 24 persen lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak merokok sama sekali.

  • Pola Hidup yang Buruk

Risiko penyakit jantung juga dapat meningkat akibat pola hidup yang tidak sehat. Misalnya kurang berolahraga, sering mengonsumsi makanan berlemak, dan jarang mengonsumsi buah-buahan serta sayur-sayuran.

  • Kadar Kolesterol yang Tinggi

Kolesterol terbagi dalam dua jenis, yaitu kolesterol baik (HDL) dan kolesterol jahat (LDL).

Kolesterol jahat mudah menggumpal dan menempel pada dinding pembuluh darah. Karena itu, kadar LDL yang tinggi dapat membentuk plak yang menyebabkan aterosklerosis.

Kadar LDL yang normal dalam darah adalah di bawah 3 mmol/L atau 115 mg/dl untuk orang dewasa serta 2 mmol/L atau 77mg/dl untuk orang yang memiliki risiko tinggi.

  • Hipertensi

Anda akan dianggap mengidap hipertensi atau tekanan darah tinggi jika tekanan darah Anda di atas 140/90 mmHg. Sedangkan tekanan darah rata-rata yang normal adalah 120/80 mm Hg.

Tekanan darah yang tinggi berarti jantung bekerja lebih keras sehingga jantung dan pembuluh darah akan lebih terbebani. Salah satu faktor pemicu hipertensi adalah konsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi.

  • Penyakit Diabetes

Diabetes dapat menyebabkan penebalan pada dinding pembuluh darah sehingga berpotensi menghambat aliran darah. Karena itu, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung.

  • Kelebihan Berat Badan

Orang yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas berpotensi mengidap tekanan darah tinggi, cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi, serta lebih berisiko terkena diabetes tipe 2. Karena itu, mereka juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengidap penyakit jantung.

  • Faktor Usia

Makin tua usia seseorang, makin tinggi risikonya untuk mengidap penyakit jantung. Hal ini dikarenakan pembuluh darah, terutama arteri akan cenderung lebih kaku dan kehilangan daya elastisnya seiring bertambahnya usia.

  • Jenis Kelamin

Secara umum, penyakit jantung koroner lebih banyak menyerang pria dibandingkan wanita. Namun, di atas usia 50 tahun, pria maupun wanita memiliki risiko yang sama untuk terkena penyakit ini.

  • Riwayat Kesehatan Keluarga

Jika memiliki keluarga inti seperti ayah, ibu, adik, atau kakak yang mengidap penyakit jantung, risiko Anda untuk terkena penyakit jantung akan lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarganya.
Read More

Beberapa Langkah Pengobatan Penyakit Jantung Secara Efektif

Penyakit jantung dapat menyerang siapapun yang tidak menjalankan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dengan pola hidup yang tidak sehat lebih beresiko terserang penyakit jantung. Pencegahan adalah hal yang sangat penting untuk menghindari terserangnya penyakit jantung.



Oleh karena itu, jika anda sudah terlanjur terserang penyakit jantung langkah pertama yang harus anda lakukan adalah memperbaiki pola hidup dengan pola makan sehat dan teratur berolahraga. Penyakit jantung memang tidak bisa disembuhkan, namun bisa dilakukan pencegahan agar tidak semakin memburuk.

Baca Juga : Pengertian Penyakit Jantung, Gejala dan Penyebabnya

Pengobatan Penyakit Jantung

Untuk melakukan pengobatan, ada beberapa cara yang bisa dijalankan untuk penderita penyakit jantung antara lain :

Menjalani Pola Hidup Sehat

Pola hidup sehat memang sangat dibutuhkan untuk tubuh agar terhindar dari gejala-gejala penyakit jantung. Pola hidup sehat dapat anda lakukan dengan cara berikut ini :

  1. Menjalani pola makan sehat setiap hari
  2. Rutin menjalani aktifitas olahraga
  3. Hindari merokok
  4. Hindari minuman keras
  5. Pengobatan Secara Medis

Selain menerapkan pola hidup sehat, biasanya dokter juga menganjurkan kepada pasien penyakit jantung untuk mengkonsumsi obat-obatan bahkan melakukan prosedur operasi jika penyakit semakin parah.

Berikut ini obat-obatan yang biasanya diberikan kepada pasien penyakit jantung :

Obat Statin

Statin memiliki fungsi sebagai obat penurun kadar kolesterol dalam tubuh dengan tujuan memperlambat perkembangan penyakit jantung ke level yang lebih parah. Statin sendiri memiliki beberapa jenis antara lain, simvastatin, pravastatin dan atorvastatin.

Obat Antiplatelet

Resiko yang sering terjadi pada seseorang yang mengidap penyakit jantung adalah kondisi menggumpalnya darah yang mengakibatkan serangan jantung. Maka perlu diberikan obat antiplatelet yang berfungsi untuk mengencerkan darah dalam tubuh.

Obat antiplatelet mempunyai beberapa jenis yang biasanya diberikan untuk pengidap penyakit jantung antara lain, aspirin ( dosis rendah ), clopidogrel, ticagrelor, dan prasugrel.

Obat Anti Hipertensi dan Obat Diabetes

Biasanya seseorang yang mengidap penyakit jantung juga memiliki penyakit lain seperti hipertensi ( tekanan darah tinggi ) dan Diabetes. Jika hal ini terjadi pada anda, maka langkah yang harus dilakukan adalah mengkonsumsi juga obat-obatan untuk mengontrol penyakit tersebut.

Berikut ini obat-obatan tersebut :

  • Obat Penghambat Beta ( Beta Blockers ) - Obat ini berfungsi untuk mengurangi laju denyut jantung dan aliran darah menjadi lancar. Hal ini untuk menghindari serangan Angina ( angin duduk ) karena beban jantung akan berkurang. Yang termasuk dalam jenis obat ini adalah : atenol, bisoprolol, metoprolol dan propranolol.
  • Obat Penghambat Kanal Kalsium ( Calsium Channel Blockers ) - Obat ini berguna untuk melebarkan dinding pembuluh darah agar tekanan darah menurun. Jenisnya meliputi : amlodipine, verapamil dan ditiazem. 
  • Obat Nitrat - Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, semprot, jel atau koyo. Dengan obat ini, pembuluh darah akan melebar sehingga aliran darah menjadi lancar. Selain itu juga dapat menurunkan tekanan darah dan menghilangkan rasa nyeri pada dada. Jenis obat ini antara lain : Gliseril trinitrat dan isosorbide mononitrate. 
  • Obat Ivabradine - Obat ini adalah alternatif lain dari obat penghambat beta karena pasien mengalami infeksi paru-paru.
  • Obat Nicorandil - Obat ini juga sebagai alternatif lain dari obat penghambat kanal kalsium yang memiliki fungsi yang sama untuk memperlebar pembuluh darah dan memperlancar aliran darah.
  • Obat Ranolazine - Berfungsi untuk membuat kinerja jantung lebih rileks. Cocok untuk yang memiliki ritme detak jantung yang abnormal.
  • Obat Penghambat Anzim Konversi Angiotensin ( ACE inhibitors ) - Fungsinya untuk menghambat hormon angontensin yang mengakibatkan pembuluh darah menyempit.
  • Obat Diuretik - Untuk mengeluarkan air dan garam yang berlebih dalam tubuh. Proses kerjanya dikeluarkan melalui urine.

Itulah beberapa langkah pengobatan yang dilakukan untuk penyakit jantung. Semoga menjadi pengetahuan anda dalam memahami lebih dalam tentang penyakit jantung.
Read More